It's All About Me, and My Awkward Story

It's All About Me, and My Awkward Story

Wednesday, July 24, 2013

Persahabatan bagai kepompong? Nggak! Kita bersahabat bagai orang gila.


Gue.. Anak dengan mata sipit yang selalu mencoba tenang dalam menghadapi sesuatu, kadang caper, berlebihan juga. Gue hanya anak cupu gendut (Tapi udah diet kok) yang selalu berkhayal di dalam kelas.

Yudha.. Anak dengan kacamata, punya ambisi yang tinggi, tertutup, tapi gue tau dia tegar dan setia. Bisa dibilang dia miniaturnya Dochi.

Fafa.. Tinggi kayak tiang listrik, pendiem, kalem, gak banyak ngomong, tapi gue tau apa aja yang dia rasain di dalam dirinya yang sebenarnya.

Ivan.. Paling tua, tapi paling labil. Dengan emosi yang tinggi dan gak kenal takut sama siapa pun, dia perlu banyak belajar untuk ngendaliinnya. Tapi karena sifatnya itu gue ngerasa aman ada yang jagain.

Marwan.. Master IT (Untuk ukuran anak SMA), gokil, paling gila, dan suka kita bully. Pokoknya dia yang sering bisa bikin kita berlima ketawa.



Hampir 3 tahun sudah kita sahabatan di SMA. Dengan background dan sifat masing-masing yang bisa dibilang sangat berbeda dan bervariasi, tapi justru itu yang ngebuat kita bisa belajar satu sama lain. Ketika di luar sana banyak orang yang bersahabat karena persamaan, kita justru bersahabat karena perbedaan. Banyak hal yang udah kita alamin berlima, kita ketawa bareng, sedih bareng, gokil-gokilan bareng, berantem pun bareng. Walaupun bisa dibilang jarang banget kita main berlima terus (karena kita bukan boyband :p) Tapi tetep rasa persahabatan ada di dalam diri kita. Gue pun sampai hafal sifat dan kebiasaan mereka berempat sehingga gue selalu tau harus bagaimana menghadapi masing-masing dari mereka berempat dengan cara yang beda-beda.
Sebentar lagi kita akan lulus, dan semuanya punya cita-cita yang berbeda, otomatis hal tesebut akan ngebuat kita saling berjauhan. Tapi menurut gue itu bukan suatu hal yang bener-bener misahin kita. Menurut gue persahabatan itu gak perlu selalu main bareng, selalu menunjukan "care"nya di depan, menunjukan kalok kita selalu berlima. Tapi menurut gue persahabatan itu selalu ada ketika dibutuhin, dan gak akan ikut ngejatuhin, ketika orang lain ngejatuhin salah satu dari kita. Wolopun kadang memang salah satu dari kita iri ketika gak bisa main bareng, kadang main cuman berdua, bertiga, berempat, atau main sendiri-sendiri. Tapi gue yakin, secara tertutup kita tetep care satu sama lain, wolopun masing-masing dari kita sendiri pun gak menyadari hal itu :)

"Kita sahabatan 3 tahun di SMA, tapi kita bersaudara selamanya"

"Kita emang sahabatan berlima, tapi masalah cinta, harus selesain sendiri-sendiri"

"Gue mungkin diem ketika lo ada masalah, tapi inget... gue gak pernah ngejatuhin lo ketika mereka yang di luar sana mencoba untuk ngejatuhin lo"

"Kalok emang ada masalah, cerita dulu baru bisa dibantuin, kalok diem brarti itu urusan pribadi, dan kita berlima gak boleh sok ikut campur wolopun kita sahabat"

"Sediem apapun kita ketika salah satu lagi ada masalah, tanpa disadari kita selalu saling support, dan berdoa yang terbaik untuk masing-masing dari kita"

"IPA atau IPS bukan penghalang kita untuk tetap bersahabat di kelas XI dan XII"



"Masih inget gak pas kita ngumpul dan ketawain sesuatu bareng sampe ngakak kenceng dan guling2 tanpa peduliin orang2 dan guru2 di sekitar? :)" -@arfsidi

No comments:

Post a Comment